Para ahli ekonomi pembangunan dengan konsep lingkaran setan kemiskinan yang tidak berujung pangkal mengatakan bahwa penduduk di pedesaan terperangkap dalam lingkaran tersebut.
Lingkaran tersebut mencakup pendapatan yang rendah, tabungan rendah, serta produktifitas yang rendah. Oleh karena itu lingkaran kemiskinan tersebut harus ditinjau dari perspektif yang lebih luas yaitu dalam bentuk sistem sosial secara keseluruhan dalam masyarakat yang bersangkutan.
Sistem sosial yang dimaksud adalah hubungan interdepensasi/keterkaitan antara faktor-faktor ekonomis dengan faktor-faktor non ekonomis.
Faktor ekonomis adalah sikap dan perilaku masyarakat dalam menghadapi kehidupan, dalam menghadapi pekerjaan (misal cara bertani), birokrasi pemerintahan, pola-pola pertalian keuarga dan agama serta adat istiadat dilingkungan mereka.
Contoh:
Apabila setelah panen raya, masyarakat desa biasanya menghabiskan /menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang-barang konsumtif, bukan produktif. Dan sikap masyarakat cenderung sulit menerima perubahan dari luar, contonya tidak mau dinasihati untul menabung.